Artikel

Inovasi Siswa Sekolah Dasar Negeri untuk Mendukung Pencapaian SDGs

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Penyelesaian problematika pembangunan dalam kerangka TPB/SDGs tidak hanya merupakan tanggung jawab dari pemerintah, namun merupakan tanggung jawab bersama bagi aktor pemerintah dan pemerintah untuk dapat bergotong-royong menyelesaikannya. Sekolah Dasar Negeri sebagai aktor pembangunan juga dapat berperan dalam mereduksi berbagai problematika pembangunan yang ada dalam kerangka TPB/SDGs.

Praktik Baik Pemanfaatan Kelase oleh Para Guru dan Dosen dalam Mendukung Pelaksanaan Home Learning untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19

Semenjak diberlakukannya kegiatan belajar dari rumah oleh Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan di Indonesia untuk mengantisipasi meluasnya wabah pandemi Covid-19/Corona, Kelase sebagai penyedia layanan pembelajaran online mengalami lonjakan jumlah pengguna yang sangat pesat. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan guru yang harus memfasilitasi siswa untuk terus melaksanakan pembelajaran secara jarak jauh dari rumah.

Pentingnya Mengajarkan Computational Thinking di Sekolah Indonesia

Penguasaan kecakapan Berpikir/Pemikiran Komputasi atau Computational Thinking (CT) sebagai salah satu teknik penyelesaian masalah menjadi sangat penting di masa sekarang untuk menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing di era ekonomi digital ini. Kecakapan ini mengajarkan siswa bagaimana berpikir seperti cara ilmuwan komputer berpikir, untuk menyelesaikan permasalahan di dunia nyata.

[Best Practices] Mewujudkan Sekolah Linumeratif Bersama Paguyuban Kelas di Gugus 1 Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat

Paguyuban merupakan bentuk kelompok sosial yang ada di masyarakat yang mempunyai ikatan darah dan hubungan kekerabatan dan kekeluargaan sehingga di antara anggotanya memiliki rasa saling memiliki dengan anggota yang lainnya dan mempunyai suatu tujuan yang mulia dan berguna bagi anggota-anggotanya dan orang banyak. Paguyuban orang tua siswa di kelas merupakan perkumpulan orang tua atau wali siswa untuk peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Paguyuban orang tua siswa pada setiap kelas dibentuk mempunyai tujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara guru atau wali kelas dengan orang tua siswa di sekolah dasar.

Bagaimana Membuat Alat Evaluasi Kompetensi Pemecahan Masalah?

Pemecahan masalah (problem solving) merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill) yang sudah sepatutnya kita tanamkan kepada peserta didik. Kemampuan penyelesaian/pemecahan masalah merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari dan layak dikuasai agar sukses menghadapi tantangan masa depan. Namun, belum banyak pendidik yang dapat mengintegrasikan kompetensi ini dalam pembelajaran karena kesulitan dalam melakukan penilaian, dan belum memiliki pandangan jelas mengenai bagaimana hal ini dapat dilakukan di dalam kelas mereka.

Pemanfaatan TIK VS Integrasi TIK dalam Pembelajaran

Pemanfaatan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan, khususnya di Indonesia seringkali hanya digunakan untuk membantu kegiatan administrasi di sekolah saja, tak ubahnya menggantikan mesin ketik konvensional. Bahkan banyak pula sekolah-sekolah maju, yang memiliki laboratorium komputer dengan jumlah komputer yang memadai, hanya memanfaatkan perangkat TIK yang ada untuk mengajarkan keterampilan teknologi informasi saja seperti pelatihan Internet, perangkat perkantoran kepada para siswanya, tak ubahnya seperti kelas kursus komputer pada umumnya.

Internalisasi Metode Saintifik dalam Pembelajaran Berbasis Proyek

Mari kita lanjutkan pembahasan tentang Pembelajaran Berbasis Proyek. Berdasarkan kajian teori, metode saintifik adalah jalan untuk membuat dan menjawab pertanyaan ilmiah (scientific questions) melalui observasi dan atau eksperimen. Adapun tahap tahap metode saintifik terdiri dari : (1) Membuat pertanyaan ilmiah, (2) Melakukan kajian teoritis (research), (3) Mengkonstruksi hipotesis, (4) Menjalankan observasi dan atau eksperimen, (5) Menganalisis data dan membuat kesimpulan, (6) Melaporkan hasil (publikasi).

Merancang Project Based Learning dengan Kerangka GRASPS

Untuk merancang PjBL (Project Based Learning), perancang kurikulum dapat menggunakan kerangka kerja GRASPS, yang merupakan sebuah metode perancangan Authentic Assesment (penilaian otentik yang diambil dari gagasan Wiggins dan McTighe bernama “backward planning” atau “backward design” dalam bukunya “Understanding by Design”. GRASPS merupakan singkatan dari Goal, Role, Audience, Situation, Product and Standards.

× How can I help you?