Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Penyelesaian problematika pembangunan dalam kerangka TPB/SDGs tidak hanya merupakan tanggung jawab dari pemerintah, namun merupakan tanggung jawab bersama bagi aktor pemerintah dan pemerintah untuk dapat bergotong-royong menyelesaikannya. Sekolah Dasar Negeri sebagai aktor pembangunan juga dapat berperan dalam mereduksi berbagai problematika pembangunan yang ada dalam kerangka TPB/SDGs.
SDGs dideklarasikan pada 25 September 2015, bertepatan dengan berlangsungnya United Nations General Assembly (UNGA) di kantor PBB di New York, Amerika Serikat. TPB/SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”. Sesuai dengan prinsip TPB/SDGs yang inklusif maka semua pihak harus dilibatkan untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan pembangunan.
Sekolah sebagai entitas pendidikan sudah seharusnya meneguhkan perannya untuk mendukung pencapaian TPB/SDGs dengan upaya yang terstruktur, menggalakkan aksi-aksi nyata, menggalang kemitraan dengan berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam pembangunan. Dengan seperti ini maka sekolah tidak hanya bertujuan mentransfer pengetahuan dan keterampilan saja kepada peserta didik, namun juga berperan aktif dalam mendorong peserta didik mengaplikasikan keilmuan mereka untuk membantu menyelesaikan permasalahan pembangunan.
Para siswa sekolah mitra program Generasi Trakindo (Gerakan Transformasi Edukasi Trakindo) sebuah program Corporate Social Responsibility untuk pengembangan pendidikan dasar dari PT Trakindo Utama yang dilaksanakan pada beberapa Sekolah Dasar Negeri di Indonesia telah bekerja keras menghasilkan berbagai solusi yang relevan dengan TPB/SDGs khususnya untuk Tujuan 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Tujuan 6. Air Bersih dan Sanitasi Layak, serta Tujuan 12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab lewat kegiatan riset dan pengembangan yang telah mereka lakukan dengan pendampingan para Guru dalam kegiatan Challenge Based Learning (Pembelajaran Berbasis Tantangan). Pembelajaran Challenge Based Learning yang dilaksanakan di sekolah mitra Trakindo merupakan upaya penguatan pendidikan karakter dan kecakapan STREAM (Science Technology Reading, Writing, Engineering Arts and Mathemathics) dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri di Indonesia.
Alat Cuci Tangan Otomatis yang Dilengkapi Fitur Pengolah Air Limbah Karya Siswa SDN 01 Tongo, Nusa Tenggara Barat
Para siswa di SDN 01 Tongo, Nusa Tenggara Barat dengan didampingi para Guru dan orang tua mereka serta dibantu oleh tukang las, mereka telah menghasilkan solusi nyata untuk menjaga kesehatan para warga sekolah dengan Alat Cuci Tangan Otomatis (untuk mengeluarkan sabun cuci tangan, air dan pengering) yang dapat dipindahkan serta dilengkapi dengan fitur pengolah air limbah sehingga air yang dibuang dari alat cuci tersebut menjadi tidak berbahaya bagi lingkungan.
Inovasi Bank Sampah Sekolah dan Obat Herbal Bawang Dayak Karya Siswa SDN 04 Ketapang Sampit Kalimantan Tengah
Para siswa di SDN 04 Ketapang Sampit Kalimantan Tengah juga menghasilkan solusi jitu untuk mengurangi permasalahan yang berkaitan dengan isu sampah dan lingkungan yang relevan dengan Tujuan 12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab yaitu dengan mengembangkan Bank Sampah di sekolah. Selain itu mereka juga menghasilkan inovasi lain untuk meningkatkan kesehatan yang relevan dengan Tujuan 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera yaitu Obat Herbal Bawang Dayak yang memiliki fungsi untuk meningkatkan imun tubuh selama pandemi.
Air Purifier Berbiaya Rendah Karya Siswa SDN 005 Sekupang Batam Kepulauan Riau
Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi, para siswa SDN 005 Sekupang Batam Kepulauan Riau didampingi Dinas Kesehatan dan Teknisi Elektronik dari PT Valeo Manufacturing Batam mengembangkan Air Purifier atau Alat Pembersih Udara Ruangan berbiaya rendah dengan bahan-bahan yang mudah ditemui di-sekitar kita. Alat ini bermanfaat untuk membersihkan udara di kelas sehingga para siswa dapat terkurangi resiko untuk tertular virus Covid-19 selain mereka juga mengantisipasinya dengan memakai masker ketika pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tantangan terbesar dalam pembuatan alat ini adalah ketika para siswa merakit filter dan menemukan dimensi yang sesuai agar alat ini dapat berfungsi dengan baik.
Hand Sanitizer Alami Berbahan Dasar Ecoenzim Karya Siswa SDN 008 Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur
Siswa di SDN 008 Loa Janan Hilir Samarinda Kalimantan Timur yang didampingi oleh para Guru mereka telah membuat satu inovasi produk kesehatan Hand Sanitizer yang murah dan ramah lingkungan berbahan dasar ecoenzim untuk membunuh kuman dan bakteri. Solusi ini dikembangkan untuk membantu sekolah menyediakan hand sanitizer untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran selama masa pandemi.
Sabun Cuci Tangan Herbal dari Daun Kelor Karya SDN Inpres Ujuna Palu Sulawesi Tengah
SDN Inpres Ujuna Palu Sulawesi Tengah dengan didampingi para Guru mereka telah mengembangkan produk inovasi kesehatan berupa sabun cuci tangan yang ramah lingkungan, berbahan dasar dari daun kelor. Sabun cuci tangan ini berfungsi untuk membersihkan tangan dari kuman dan bakteri, serta untuk membantu sekolah menyediakan sabun cuci untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran selama masa pandemi.
Alat Penjernih Air Sederhana Karya SDN SN Pelambuan 04 Banjarmasin Kalimantan Selatan
Untuk mengatasi ketersediaan air yang digunakan untuk cuci tangan di sekolah mereka, para Siswa SDN SN 04 Banjarmasin Kalimantan Selatan membuat alat penjernih air sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemui di sekitar mereka. Dengan alat ini, para warga sekolah dapat memanfaatkan air sungai di dekat sekolah yang tadinya kotor menjadi dapat digunakan untuk mencuci tangan. Alat ini sangat membantu sekolah menyediakan air bersih untuk cuci tangan selama pelaksanaan pembelajaran selama masa pandemi.
Berbagai produk inovasi yang dibuat oleh para Siswa didampingi oleh Guru dan orang tua serta bermitra dengan berbagai pihak ini sangat berguna sebagai solusi tepat guna dalam mendukung sekolah menyediakan berbagai sarana dan prasarana selama pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi. Dengan berbagai bahan dan alat yang murah dan mudah ditemui, para siswa berhasil membuat solusi yang sangat berguna menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Contoh diatas merupakan wujud nyata bahwa sekolah dapat juga berperan dan berkontribusi dalam penyelesaian problematika kesehatan, sosial, ekonomi dan lingkungan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).