Siswa SD di Sukabumi Sulap Limbah Popok Bayi Sekali Pakai Menjadi Pupuk Cair

Berkat kreativitas Siswa di SDN 02 Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi, limbah popok bayi sekali pakai yang saat ini menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di laut, yakni 21% menurut riset Bank Dunia pada 2017, di tangan mereka diubah menjadi produk bermanfaat berupa pupuk cair untuk menyuburkan tanaman.

Popok bayi sekali pakai memang banyak diminati oleh para orang tua untuk mengatasi repotnya gonta-ganti celana saat anak buang air kecil atau besar. Karena kepraktisan, murah, penggunaan yang gampang dan mudahnya dalam mendapatkan barang tersebut, maka popok bayi sekali pakai dipilih untuk meringankan pekerjaan orang tua dalam mengurus anak terutama bagi mereka yang membesarkan anak tanpa bantuan orang tua atau babby sitter.

Permasalahan Sampah dan Limbah Popok Bayi di Indonesia

Maraknya penggunaan popok bayi sekali pakai pada rumah tangga ternyata menyimpan permasalahan sampah yang tidak hanya berpotensi mencemari lingkungan, namun juga berpotensi mempengaruhi kesehatan manusia. Sampah popok merupakan ancaman baru bagi ekosistem perairan dan jadi masalah serius di tingkat global. Menurut data Bank Dunia 2017 menyebutkan, sampah popok merupakan penyumbang sampah terbesar kedua di lautan setelah sampah organik 44%, popok 21%, tas kresek 16%, bungkus plastik 5% dan botol minuman kemasan satu persen.

Di Indonesia, berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik Tahun 2013, di sekitar Sungai Brantas terdapat 750.000 balita, jika setiap hari balita tersebut memakai empat popok, maka dalam sehari ada 3 juta sampah popok terbuang disini. Bahkan temuan lain dari Ecoton, sebuah lembaga swadaya masyarakat di bidang lingkungan pada 2017,  ikan di sungai 80% betina dan 20% jantan. Bicara ekosistem sehat, seharusnya perbandingan 50:50. Dan bagian hulu Sungai Brantas, ditemukan ikan yang mengalami interseks, atau dalam tubuh terdapat dua kelamin. Ini diduga kuat dampak limbah berbahaya dari popok.

Inovasi Pengolahan Limbah Popok Bayi oleh Siswa Sekolah Dasar 02 Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

Melihat permasalahan lingkungan tersebut, beberapa siswa Sekolah Dasar 02 Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi didampingi Guru mereka meneliti bahaya limbah popok bayi sekali pakai dan membuat solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan ini. Hasilnya, di tangan mereka, limbah popok bayi sekali pakai ini disulap menjadi pupuk cair yang bermanfaat menyuburkan tanaman sekaligus bernilai ekonomis.

Depi Rismayanti, S.Pd.I, M.Pd selaku Guru di SDN 02 Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi mendampingi para siswa dalam pembuatan pupuk cair dari limbah popok bayi

“Para siswa membuat pupuk ini sebagai solusi melihat maraknya sampah popok bayi sekali pakai di sekitar tempat tinggal mereka. Kegiatan ini mereka lakukan dalam pembelajaran berbasis proyek di Kelas IV Semester 2” ungkap Depi Rismayanti, S.Pd.I, M.Pd selaku Guru di SDN 02 Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi.

Riset Pengolahan Limbah Popok Bayi Didampingi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi

“Dalam penelitian ini mereka (para siswa) didampingi oleh petugas penyuluh kecamatan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. Selanjutnya para siswa melakukan eksperimen berkali-kali untuk mengolah limbah popok bayi sekali pakai ini menjadi produk pupuk cair” tambah Depi Rismayanti.

“Dari limbah popok bayi sekali pakai ini ada beberapa kandungan yang bisa kita manfaatkan yaitu: Gel dan Air Kencing. Gel, Berguna untuk menyerap air sehingga dapat mempertahankan kelembaban tanah menjaga cairan nutrisi tidak cepat kering. Air Kencing yang  merupakan cairan sisa reaksi biokimiawi rumit yang terjadi di dalam tubuh mengandung bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan potasium bisa kita gunakan untuk bahan pupuk organik dan dapat menyuburkan tanaman” ungkap Wihda Salsabila siswa SDN 02 Kalapanunggal.

Depi Rismayanti berfoto bersama Silmi Alda Azzirma dan Wihda Salsabila , para siswa yang melakukan penelitian pengembangan produk pupuk cair dari limbah popok bayi sekali pakai

Saat ini pupuk cair yang dihasilkan memang sebatas untuk dimanfaatkan di lingkungan sekolah saja, namun demikian keinginan dari para Guru dan Siswa ingin agar produk pupuk cair dan cara pengolahan limbahnya dapat diketahui oleh banyak pihak, sehingga secara gotong royong limbah pupuk cair di masyarakat dapat dikurangi. “Saya ingin terus mengembangkan produk ini dan memperkenalkan manfaat limbah popok bayi sekali pakai ini ke masyarakat” tutur Silmi Alda Azzirma siswa SDN 02 Kalapanunggal ini.

Produk pupuk cair dari limbah popok bayi sekali pakai karya Siswa dan Guru SD SDN 02 Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi ini dipamerkan di ajang Pameran Pendidikan menyambut Hari Jadi Kabupaten Sukabumi ke 149 pada tanggal 10 September 2019 yang mengusung tema “Penguatan Karakter dan Kompetensi Abad 21 Melalui Pembelajaran Kontekstual menuju SDM Unggul” serta mendapat sambutan yang luar biasa dari para pengunjung yang hadir.

× How can I help you?