perancangan pembelajaran

Merancang Project Based Learning dengan Kerangka GRASPS

Untuk merancang PjBL (Project Based Learning), perancang kurikulum dapat menggunakan kerangka kerja GRASPS, yang merupakan sebuah metode perancangan Authentic Assesment (penilaian otentik yang diambil dari gagasan Wiggins dan McTighe bernama “backward planning” atau “backward design” dalam bukunya “Understanding by Design”. GRASPS merupakan singkatan dari Goal, Role, Audience, Situation, Product and Standards.

Project Based Learning VS Problem Based Learning

Ada sebuah pertanyaan yang sering sekali dilontarkan oleh peserta pelatihan Perancangan Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Penguatan Karakter Siswa dalam Pembelajaran yang kami fasilitasi, yaitu “Apakah perbedaan utama dari Project Based Learning (PjBL) dibandingkan dengan Problem Based Learning (PBL) atau model-model pembelajaran lainnya?”. Untuk menjawab pertanyaan yang sering disampaikan tersebut, saya menuliskannya disini agar pembaca mendapatkan gambaran yang semakin jelas.

Mengenal Desain Mundur (Backward Design) dalam Perancangan Pembelajaran

Guru adalah perancang. Tindakan paling penting dalam profesi kita adalah merancang kurikulum dan pengalaman belajar untuk memenuhi tujuan tertentu. Kita juga menjadi perancang penilaian untuk mendiagnosa kebutuhan siswa sebagai panduan dalam mengajar dan memungkinkan guru, siswa kita, dan pihak lain (orang tua dan administrator) untuk menentukan apakah tujuan pembelajaran telah tercapai.

× How can I help you?